Arsip Blog

Kekayaan Harus Dilindungi, Karena Krisis Akan Terus Terjadi

Dibandingkan orang-orangAmerika atau Singapura, masyarakat Indonesia seharusnya lebih concern terhadap sarana pelindung keka­yaan yang efektif. Sebab, perekonomian negeri kita rentan terhadap krisis. Begitu terjadi krisis, nilai rupiah anjlok. Sebagian besar warga masyarakat kehilangan daya beli dan menurun kesejahteraannya.

Secara struktural, ekonomi kita rawan inflasi. Selalu saja ada alasan untuk menaikkan harga. Pemerintah menaikkan BBM, dan pengusaha menaikkan harga barang dan jasa. Akibatnya, rupiah se­lalu saja kehilangan nilainya.

Saat ini berapa rupiahkah nilai satu dolar AS? Bukan 10 ribu atau 11 ribu. Melainkan Rp 10 juta atau Rp 11 juta. Sebab pada de­kade 1960-an, pemerintah pernah melakukan sanering atau pemo tongan nilai rupiah dari Rp 1000 ke Rp 1. Kebijakan ini menghancur­kan daya beli masyarakat, tetapi harus ditempuh pemerintah untuk menyeimbangkan kembali perekonomian makro.

Jadi, penting bagi kita melindungi nilai kekayaan, kalau tidak ingin menghabiskan hari tua dalam kemiskinan. Sebab, dalam jangka panjang pasti akan terjadi krisis. Dalam 25 tahun ke depan, mungkin akan terjadi 2-3 kali krisis besar, dan 5-6 kali krisis dalam skala sedang. Setiap kali terjadi krisis, rupiah kehilangan nilainya. Entah sebagai akibat naiknya nilai tukar dotar AS, tergerus inflasi domestik yang tinggi-atau keduanya terjadi bersamaan.

Berinvestasi dengan menyimpan emas adalah salah satu cara efektif untuk melindungi kekayaan kita. Orang membeli dan menyim­pan emas untuk mengamankan daya belinya, bukan untuk mendapat kan imbal hasil yang paling tinggi. Peluang hasil tertinggi tetap pada jenis investasi seperti saham-walau risikonya juga tinggi.

Sebagai alat investasi yang bermotif perlindungan nilai aset, emas mirip dengan properti. Keunggutan emas adatah lebih mudah dan cepat diuangkan, dan nominal investasinya relatif lebih kecil. Namun, baik emas maupun properti sama-sama efektif sebagai pe­nakluk inflasi.

Sebagai alat hedging, tentu saja emas tidak menjanjikan keun­tungan besar dalam jangka pendek seperti halnya saham. Return­nya relatif stabil dan kalah menggairahkan bila dibandingkan saham atau properti. Emas cenderung lebih tepat untuk “hedging” dari­pada “investasi”, walaupun bisa juga berfungsi sebagai keduanya sekaligus.

Juga, sangat tidak disarankan untuk berinvestasi emas dalam jangka waktu pendek (satu tahun atau kurang), karena keuntungan­nya tidak maksimat. Lebih banyak biayanya dibandingkan hasilnya.

Memanen Kebun Emas

Kapan saat yang tepat untuk memanen Kebun Emas? Sebelum saya menjawab pertanyaan ini, perlu ditekankan bahwa Kebun Emas bukanlah bisnis. Kebun Emas adalah salah satu cara untuk berinvestasi dan menjaga nilai aset atau tabungan kita dari hasil kerja saat ini, untuk kita gunakan di kemudian hari. Jika ingin mencari keuntungan sebesar­besarnya, Anda tetap harus melakukan bisnis.

Saya pribadi hanya memanen Kebun Emas untuk tiga alasan.

1. Butuh uang cepat

Artinya, ada sesuatu yang harus dibayar segera dan tidak ada pilihan Iain.Terutama yang berkaitan dengan masalah bisnis. 2. Tujuan sudah tercapai

Misalnya, Anda berinvestasi untuk membiayai pendidikan anak atau untuk naik haji. Begitu tujuan tersebut sudah tercapai, Anda bisa memanen Kebun Emas.

3. Ada kesempatan untuk mengonversi investasi ke dalam bentuk lain, seperti saham atau properti

Contohnya pada 2008, saya membongkar sebagian Kebun Emas saya dan masuk ke bursa. Kenapa? Karena, saat itu bursa sedang dalam titik terendah. Saya langsung memanfaatkan Kebun Emas untuk membeli saham Bumi Resort. Harga saham Bumi Resort saat itu sekitar Rp700-Rp800/lembar.

Jadi, walaupun kenaikan emas saat ini sangat menggiur­kan, saya tidak pernah tertarik untuk membongkar Kebun Emas saya, kecuali ada salah satu dari tiga alasan tadi. Tapi ini hanyalah sebuah pilihan. Jika Anda lebih memilih untuk menjual emas begitu harganya naik, ya sah-sah saja.

Pada saat Anda ingin memanen Kebun Emas, juallah emas terakhiryang ada di tangan Anda. Hasil penjualan itu bisa Anda gunakan untuk menebus emas yang ada di bank. Ingat, pada prinsipnya, ketika emas naik, utang kita tidak bertambah.

Begitu pun selanjutnya, emas yang ditebus dari bank itu bisa Anda jual kembali untuk menebus emas berikutnya. Langkah ini bisa Anda lakukan sampai Anda merasa puas dengan uang yang sudah Anda dapatkan, atau bahkan sampai emas Anda habis.

Misalkan harga emas yang ada di tangan Anda mengalami kenaikan menjadi Rp4.250.000. Berikut ini langkah-langkah yang harus Anda lakukan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, langkah ini bisa Anda lakukan sampai Anda merasa cukup, atau sampai emas Anda habis.

Bagaimana? Metode Kebun Emas cukup sederhana, bukan? Meskipun bisa dipraktikkan siapa saja, metode ini bukan tanpa risiko. Seperti jenis investasi lain, investasi emas juga ada peluang risikonya. Ini terkait dengan pengetahuan investor emas terhadap perkembangan pasar. Jika salah perhitungan, yang ada bukan untung, tetapi malah buntung.

Untuk itu, para investor harus rajin mengamati per­kembangan pasar emas melalui berita di televisi atau surat kabar. Seri ng-seringlah membuka situs http://www.kitco.com yang menyajikan informasi lengkap mengenai pergerakan harga emas. Hal ini sangat berguna sebagai bahan prediksi ke depan.

Berinvestasi ala Kebun Emas Indonesia

Berinvestasi emas bisa dilakukan oleh siapa pun dan di mana pun. Bukan hanya orang dengan banyak uang yang bisa membeli emas. Anda pun bisa membeli emas dari satuan yang paling kecil-0,5 gram, misalnya. Sesuaikan saja dengan modal yang Anda miliki.

Emas juga bukan merupakan barang langka sehingga Anda bisa membelinya di mana pun. Baik di toko emas, pegadaian, maupun bank syariah.

Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas cara berinvestasi emas dengan metode klasik, yaitu dengan membeli emas dan menyimpannya, kemudian menjualnya begitu harga emas naik.

Nah, kini, saya menawarkan metode berinvestasi emas dengan cara yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Metode ini saya beri nama kebun emas. Jangan pernah membayangkan kebun emas itu kita bercocok tanam di sebuah ladang dan berbuah emas. Salah besar! Namun, ketika kita mempraktikkan metode investasi emas ini, memang benar, kita akan memetik emas yang berlimpah. Pada dasarnya, kebun emas adalah metode investasi emas dengan memanfaatkan instrumen gadai.

Cara Berinvestasi Emas

Cara berinvestasi emas sangat sederhana. Anda cukup membeli emas, kemudian menyimpannya. Jika merasa kurang nyaman dan aman dengan menyimpan di rumah, Anda bisa menyimpannya di safe deposit box.

Atau, Anda bisa menggunakan cara saya dalam berinvestasi emas, yang dikenal dengan metode Berkebun Emas. Metode ini memanfaatkan instrumen perbankan untuk mengangkat daya beli Anda terhadap emas.

Lalu, apa itu Kebun Emas? Bagaimana cara dan langkah­langkahnya? Untuk mengetahui lebih jauh, mari kita bedah masalah ini di bab selanjutnya.